Senin, 14 September 2009

Koreksi kalender tahun 1430 H.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Kepada yth saudara/i yang sama – sama menjalankan ibadah shaum 1430 H.
Assalaamu’alaikum.
Sekarang ini, dari mulut ke mulut sudah ramai membicarakan tanggal 1 syawwal 1430 H, ada yang menetapkan hari Ahad yang bertepatan dengan 20 September 2009 M dan ada yang menentukan hari senin yang bertepatan dengan 21 September 2009 M.
1. Yang telah menetapkan hari Ahad ( Minggu ), 20 September 2009 M adalah merupakan tanggal 1 Syawwal 1430 H, adalah ;
Ormas Muhammadiyah,
Pemerintah RI c.q Departemen Agama RI

2. Yang telah menetapkan hari Senin, 21 September 2009 M adalah merupakan tanggal 1 Syawwal 1430 H, adalah ;
Pemerintah RI, diluar Departemen Agama RI, misalnya Depdikbud, Kepolisian RI,
Kantor / Instansi swasta.

Ada juga yang menunggu pengumuman resmi dari pemerintah yang akan dipantau melalui layar informasi televise ( hal yang paling lemah ) karena tidak ada keterangan bahwa hal tsb harus dilakukan, sebab keterangan yang diharuskan adalah berdasarkan penglihatan kita kepada Al Hilal ( bulan sabit ).

Yang menjadi pokok penilaian adalah sikap pemerintah RI dalam penyusunan kalender hijriyah di tahun 1430 ini adalah telah mengalami perbedaan dengan penyusunan di tahun – tahun sebelumnya.
Pemerintah RI haruslah berani dan memerlukan orang yang memiliki integritas yang dapat dipertanggungjawabkan secara menyeluruh, untuk melakukan perubahan mendasar dalam penyusunan kalender hijriyah dari tahun ke tahun.
Untuk tahun 1430 H ( tahun ), pemerintah RI dalam menyusun kalender hijriyahnya adalah sudah keliru dari penetapan awal permulaan tahunnya ( yaitu penentuan tanggal 1 Muharamnya ), pemerintah RI menetapkan tanggal 1 Muharram adalah jatuh pada hari senin 29 Desember 2008 M, seharusnya adalah jatuh pada hari Ahad ( Minggu ), 28 Desember 2008 M.
Akibat dari kekeliruan penetapan tanggal 1 Muharram tsb oleh pemerintah disadari oleh penulis adalah akibat dari menetapkan jumlah bulan di bulan Zu Al Hijjah ( bulan ke – 12 ) adalah 30 hari sebab seharusnya bulan Zu Al Hijjah adalah berjumlah 29 hari !
Perubahan signifikan pemerintah RI dalam menyusun kalender hijriyah di tahun 1430 H, telah membawa dampak sebagaimana umat muslim di Indonesia saat ini mengalaminya, betul bahwa jumlah hari berpuasa dalam setiap ramadhan adalah 30 hari, tetapi, karena pemerintah telah keliru dari penetapan awal tahunnya maka, penetapan tanggal 1 Ramadhannya adalah telah mengalami kekeliruan pula secara hisab, sebab seharusnya penetapan 1 ramadhan 1430 H, adalah jatuh pada hari Jum’at ( bukan Sabtu ) dan tanggal 1 Syawwal 1430 H, secara hisab akan jatuh pada hari Ahad ( minggu ) yang bertepatan dengan 20 September 2009 M, sesuai dengan hisab dari Departemen Agama RI, dan sesuai dengan Brunei Darussalam, Malaysia, Singapore, dan Timur Tengah. ( yang sudah menggunakan kalender hijriyah sebagimana yang telah saya susunkan ) !
Bagaimana jika ada yang merasa terlambat dalam memulai shaum ?
Karena hal tersebut adalah bukan kekeliruan yang menjalankan shaum, maka dapatlah jika diberikan umur dapt melaksanakan qodho’ di bulan dan lain hari, sehingga shaumnya adalah menjadi GENAP !
Sebagai pegangan bersama dalam masalah ibadah Shaum adalah bahwasanya, shaum ini adalah mutlak bagi Allah SWT, sesama makhluk tidak ada kewenangan dalam menilai shaumnya seseorang, hanya Allah lah yang berhak atas shaumnya seseorang, apakah diterima atau ditrima dengan *catatan shaumnya hanya mendapat lapar dan dahaga saja, atau shaumnya tsb adalah ditolak dan justru mendapatkan ancaman siksa api neraka. !

Demikian tanggapan saya dalam ikut berpartisipasi menymbangkan saran, kritik, masukan ataupun sanggahan. Semoga dapat memberikan manfa’at. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.
Billaahi taufiq wal hidayah, wassalaamu’alaikum.
Hormat penulis : Dindin Jamaludin Adiputra.
http://jamaludinadiputra.blogspot.com

Maka dalam hal ini saya mencoba mengajak anda untuk sekiranya melakukan hal yang terbaik untuk menangani masalah di atas mengingat : Pada periode tahun yang akan datang, pemerintah RI dalam kembali menyusun kalender hijriyahnya akan mengalami hal yang sama dengan seperti yang dialami di tahun ini. Mudah-mudahan anda memiliki solusi pemikiran tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar